SISTEM
INFORMATIKA MANAJEMEN
SISTEM PAKAR
EXPERT SYSTEM
KELOMPOK PENYUSUN :
1.
BAGUS WIBISONO
( 15164028 )
2.
SUGIANTO (
15164006 )
3.
ASEP MUHAMMAD
S. ( 15164007 )
4.
Imam Fuji
Prasetyo ( 16164044 )
STMIK MIC
CIKARANG
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1
Latar Belakang Masalah 1
BAB 2 Pembahasan 2
2.1 Definisi Sistem Pakar 2
2.2 Alesan Penggunaan Sistem Pakar 3
2.3 Pengembangan Sistem
Pakar 6
Tujuan pengembangan Sistem Pakar 6
Kunci Sukses Mengembangkan Sistem Pakar 7
2.4 Komponen atau Bagain Utama Sistem Pakar 7
Pengetahuan di dalam Sistem Pakar 9
Membuat Sistem Pakar lebih mudah digunakan 10
2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar 11
2.6 Keuntungan dan
Kelemahan Sistem Pakar 11
Keuntungan Sistem Pakar 11
Keuntungan Sistem Pakar Bagi Manajer
12
Keuntungan Sistem Pakar Bagi
Perusahaan 12
Kelemahan Sistem Pakar 13
2.7 Kategori Problema Sistem Pakar 13
Domain expert 14
Knowledge Engineer 14
End-User
15
2.8 Contoh Aplikasi dan Pengembangannya (Contoh) Sistem
Pakar 15
Contoh Aplikasi Sistem Pakar 16
BAB 3 Penutup 17
Kesimpulan 17
Pertanyaan dan Jawaban 19
Daftar Pustaka 21
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah
Keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak
pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia kemudian diciptakan berbagai macam karya termasuk salah satunya adalah
komputer. Dalam era komputer, peran komputer sangat besar untuk meringankan
pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah yang besar dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai
bidang ilmu termasuk diantaranya dalam bidang ketenaga-kerjaan. Sebagai salah
satu negara yang yang sedang berkembang, sudah tentu indonesia membutuhkan
tenaga kerja yang potensial dan memiliki kriteria yang sesuai dengan
pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara indonesia.
Perusahaan membutuhkan
seorang pakar yang dapat menangani masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan
tetapi perusahaan belum tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari
segi keuangan perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah
diatas, maka peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu perusahaan
khususnya bagian personalia untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu,
maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk memudahkan perusahaan dalam merekrut
karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang
berbasis komputer.
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun
dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi
berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di
bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar
sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan
basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer,
yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian,
pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam
memberi nasihat dan memecahkan masalah. Misalnya
seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll. (Kusumadewi,2003)
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas)
dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan
pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih
baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.
Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih
banyak daripada pakar yunior.(Kusummadewi,2003)
Sistem Pakar adalah : Sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan para ahli. (Syammsudin aries,2004)
Sistem pakar diciptakan tidak
untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk
memasyarakatkan pengetahuan & pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah
sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar
kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat
berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan
oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta
analisis matematis dari masalah tersebut.
Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan
bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan.
Artificial Intelligence merupakan suatu aktivitas untuk menyediakan berbagai
mesin seperti komputer dengan menampilkan perilaku dengan penalaran yang cerdas
apabila diamati sebagai manusia. Artificial Intelligence menyajikan berbagai
aplikasi komputer yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.
SP dikembangkan pertama kali oleh komunitas
AI tahun 1960an. SP yang pertama adalah General Purpose Problem Solver (GPS)
yang dikembangkan oleh Newel Simon.
2.2 Alasan Penggunaan Sistem Pakar
Terdapat beberapa alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi
sistem pakar menurut B.G. Buchaman (rule-based expert system:1984) :
a) Pakar di suatu perusahaan/instansi bisa
pensiun, keluar, atau telah meninggal.Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan
disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak
jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
b) Pengetahuan perlu di dokumentasikan atau
dianalisis. Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan lengkap
dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka
waktu yang cukup lama.
c) Sistem pakar memungkinkan pengetahuan
ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah. Sehingga seseorang yang
berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar
aslinya
d) Sistem Pakar dapat menyediakan kepakaran
setiap waktu dan diberbagai lokasi. Efisiensi waktu, namun sistem atau orang
biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
e) Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.
seorang pakar.
f) Seorang Pakar mahal dan langka Efisiensi kerja, karena sistem
biaya yang dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan
(maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat
lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja
perusahaan.
g) Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang
terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
h) Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan
lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam
jangka waktu yang cukup lama. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem
tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.
i) Dimungkinkan terjadinya penyatuan kemampuan
sistem pakar yang satu dengan yang lainnya, sehingga membuat kualitas hasil
lebih meningkat sehingga seolaholah seorang user berkonsultasi dengan banyak
pakar.
j) Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk
perancangan, implementasi dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif
lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada
meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
Suatu
aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan
cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan
aksesnya.
TABEL 1.1
Perbandingan Seorang Ahli (Human Expert)
dengan Sistem Pakar (ES)
Faktor
|
Human Expert
|
Expert System
|
Time Availability
|
Hari Kerja
|
Setiap saat
|
Geografis
|
Lokal/tertentu
|
Dimana saja
|
Keamanan
|
Tidak tergantikan
|
Dapat diganti
|
Perishable/Dapat habis
|
Ya
|
Tidak
|
Performansi
|
Variabel
|
Konsisten
|
Kecepatan
|
Variable
|
Konsisten & lebih
cepat
|
Biaya
|
Tinggi
|
Terjangkau
|
Tabel 1.2
Perbandingan Sistem Konvensional dan Sistem
Pakar
Sistem Konvensional
|
Sistem Pakar
|
Informasi dan pemrosesan umumnya
digabung dlm satu program sequential
|
Knowledge base terpisah
dari mekanisme pemrosesan (inference)
|
Program tidak
pernah salah (kecuali programer-nya yang salah)
|
Program bisa saja melakukan
kesalahan
|
Tidak menjelaskan mengapa input
dibutuhkan atau bagaimana hasil diperoleh
|
Penjelasan (explanation)
merupakan bagian dari ES
|
Membutuhkan semua input data
|
Tidak harus
mambutuhkan semua input data atau fakta
|
Perubahan pada program merepotkan
|
Perubahan
pada rules dapat dilakukandengan mudah
|
Sistem
bekerja jika sudah lengkap
|
Sistem dapat
bekerja hanya dengan rules yang sedikit
|
Eksekusi secara algoritmik (step-by-step)
|
Eksekusi dilakukan secara
heuristic dan logic
|
Manipulasi
efektif pada database yang besar
|
Manipulasi efektif
pada knowledge-base yang besar
|
Efisiensi adalah
tujuan utama
|
Efektifitas adalah
tujuan utama
|
Data kuantitatif
|
Data kualitatif
|
Representasi
data dalam numerik
|
Reperesentasi
pengetahuan dalam symbol
|
Menangkap, menambah dan mendistribusi data
numerik atau informasi
|
Menangkap, menambah dan mendistribusi
pertimbangan (judgment) dan pengetahuan
|
2.3 Pengembangan Sistem
Pakar
Menurut Joseph Giarratano (Expert system principles and programing,
course technologies:2000) . Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua
generasi :
1. Sistem pakar generasi pertama menggunakan
aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya.
2. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih
fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode
pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke media
elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan
ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber
lainnya),
2. Representasi pengetahuan (ke komputer),
3. Inferensi pengetahuan, dan
4. Pengalihan pengetahuan ke user.
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis
pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu
fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk
menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan
tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat
diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk
motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
Tujuan pengembangan Sistem Pakar adalah :
a) Mempermudah kerja tenaga ahli
b) Mengganti tenaga ahli
c) Menggabungkan kemampuan tenaga ahli
d) Training tenaga ahli
e) Mengurangi resiko pada pekerjaan yang berbahaya
f) Menyediakan ahli pada bidang pekerjaan
“kering”
Kunci Sukses Mengembangkan Sistem Pakar
Aries Syamsudin(2004) mennyatakan bahwa kunci sukses
mengembangkan ES adalah :
· Koordinir pengembangan ES dengan
perencanaan strategis
· Definisikan masalah dengan jelas untuk
dipecahkan dan memahami domain masalah
· Memberikan perhatian tertentu pada
kelayakan etika dan hukum dari kelayakan sistem yang diusulkan
· Memahami perhatian Dr
· an ekspektasi pemakai mengenai
sistem.
· Menggunakan teknik manajemen yang dirancang
untuk mempertahankan pengembang.
2.4 Komponen atau Bagain Utama Sistem Pakar
Jeffrey D Ullman (1999) membagi komponen atau bagian sistem
pakar dalam beberapa bagiann yaitu:
a. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai, memungkinkan pemakai
untuk berinteraksi dengan expert system. User interface digunakan manajer untuk
meng-enter instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi
dari sistem pakar.
a) Input Sistem Pakar
User interface
dirancang untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan pemakai dengan
menmpilkanteknik tanya jawab dan pengisian formulir kemudian muncul bahasa
perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen data base.
b) Output Sistem pakar
Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan.
b. Knowledge Base (basis pengetahuan)
Knowledge Base berisi
pengetahuan-pengetahuan (pengetahuan gabungan) dalam memahami, merumuskan,
dan penyelesaian masalah. Knowledge Base adalah bagian
dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan.
Knowledge base terdiri
dari fakta yang menggambarkan area problem atau problem domain dan juga teknik
penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Domain pengetahuan seorang
pakar pada dasarnya adalah spesifik terhadap domain masalah.
c. Inference Engine (mesin inferensi)
Inference engine bertugas untuk menganalisis
pengetahuan, memberikan kemampuan penalaran dan menarik kesimpulan berdasarkan
knowledge base.
d. Development Engine
Komponen yang digunakan untuk mengolah
sistem pakar, terdiri dari bahasa pemrograman.
Semua Sistem Pakar
terdiri dari sebuah alat penghubung (input dan output), suatu database, suatu
dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu, pengembangan
Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup
pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming,
evaluasi dan pengujian.
Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan
perangkat lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan suatu
penjelasan kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi
penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang menyangkut proses
pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu. Sistem
Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan dicapai
sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam mengambil kesimpulan
menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan diperkenalkan ketika suatu
penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang diminta yaitu bagian dari
perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.
Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan
pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis
pengetahuan, dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang
ada. Sehingga Tools Sistem Pakar yang dibuat dalam penelitian ini dapat
digunakan untuk memecahkan berbagai macam domain permasalahan.
Mesin informasi di atas merupakan mesin yang dapat berpikir
dengan cermat dan tepat untuk pencapaian suatu keputusan yang diambil melalui
pengetahuan, yakni komputer. Jadi Sistem Pakar dapat kita definisikan sebagai
suatu sistem perangkat lunak yang menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir
dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh tenaga kerja ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Ahli disini melakukan pemindahan ilmu pengetahuan (akuisisi ilmu pengetahuan)
yang dia miliki kepada suatu sistem yang di berada pada sebuah perangkat lunak
komputer. Sistem Pakar ini sudah banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam
bidang manajerial.
v Bentuk pengetahuan :
- fakta-fakta pada lingkup permasalahan
tertentu
- teori-teori pada lingkup masalah tertentu
- prosedur-prosedur berkenaan dengan lingkup masalah tertentu
- strategi-strategi global untuk
menyelesaikan masalah
- meta-knowledge (pengetahuan tentang
pengetahuan)
Pengetahuan di dalam Sistem Pakar
Pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan suatu
masalah harus dipaparkan sehingga dapat digunakan untuk menuliskan kode ke
dalam komputer dan kemudian dapat dilakukan pengambilan keputusan oleh
Sistem Pakar. Ada berbagai metode formal untuk mewakili pengetahuan dan pada
umumnya karakteristik dari suatu masalah tertentu akan menentukan teknik
penyajian yang sesuai mempekerjakan.
Dasar pengetahuan salah satunya didapatkan dari aturan produksi
perusahaan. Aturan ini terdiri dari suatu pendapat atau kondisi yang diikuti
oleh suatu kesimpulan atau tindakan (contoh : IF kondisi THEN tindakan). Aturan produksi mengijinkan hubungan dasar
pengetahuan untuk dipecahkan ke dalam unit yang dapat dikendalikan. Suatu dasar
pengetahuan yang terdiri dari ratusan atau beribu-ribu aturan dapat menyebabkan
suatu masalah dengan organisasi dan manajemen aturan itu. Pengaturan
visualisasi dan aturan saling behubungan, mereka dapat dipenuhi sampai jaringan
ketergantungan.
Sepanjang konsultasi aturan dasar,
dikemukakan kondisi-kondisi yang dapat memuaskan pemakai. Operasi
ini dilakukan oleh mesin pengambil kesimpulan. Suatu ketika semua
kondisi-kondisi ( yaitu. IF bagian-bagian dari aturan) dari suatu aturan
sesuai, aturan dieksekusi dan kesimpulan yang sesuai ditarik. Berdasarkan
Atas kesimpulan dan fakta yang diperoleh selama konsultasi, mekanisme
kesimpulan menentukan pertanyaan yang (mana) akan ditanyakan dan di pesan
apa yang ditampilkan. Ada berbagai metoda inferencing tersedia untuk
melaksanakan tugas pencarian, menyesuaikan, dan eksekusi. Suatu karakteristik
Sistem Pakar yang berbeda dari perangkat lunak konvensional adalah kemampuan
mereka untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahan data.
Dalam sepuluh tahun terakhir, perangkat
lunak komputer berbasis kecerdasan buatan yang disebut Sistem Pakar sudah
menerima banyak perhatian. Karena perangkat lunak ini sudah banyak di gunakan
untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan didalam suatu bidang.
Contohnya meliputi sistem komputer disain, perbaikan lokomotif, dan
cloning Gen.
Pada jaman sekarang ini perangkat lunak
komputer yang paling sering digunakan adalah suatu Sistem Pakar yang memiliki
friendly user interface. Interface ini tidak membuat kerja sistem itu menjadi
lambat, tetapi dapat memungkinkan user yang tidak memiliki pengalaman
untuk mengetahui permasalahan, pemecahan dan dapat menarik kesimpulan dari
sistem itu.
Membuat Sistem Pakar lebih mudah digunakan
Ya atau tidaknya sebuah Sistem Pakar mencapai sukses mungkin
ditentukan oleh sifat alami alat penghubung pemakainya. Ini adalah bagian dari Sistem Pakar
yang saling berhubungan dengan pemakai. Bahkan Sistem Pakar yang paling kuat
tidak akan diterapkan jika sistem itu memerlukan terlalu banyak usaha pada pihak
pemakai. Oleh sebab itu, penting untuk membuat komputer semudah mungkin untuk
dipakai oleh pemakai ketika beroperasi. Hampir semua perangkat lunak
pengembangan modern menawarkan kapasitas yang saling berhubungan antara sistem
grafik dan teks.
Sistem Pakar sebagai kecerdasan buatan,
menggabungkan pengetahuan dan fakta-fakta serta teknik penelusuran untuk
memecahkan permasalahan yang secara normal memerlukan keahlian dari seorang
pakar. Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah mensubtitusikan pengetahuan
dan pengalaman pakar di berbagai bidang seperti bidang pertanian, kelautan,
bisnis, pendidikan, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, geologi dan meteorologi,
kesehatan dan pengobatan, komunikasi dan transportasi.
Sistem pakar akan menjadi layaknya seorang
pakar di dalam bidang tertentu sesuai kebutuhan manusia. Sistem pakar
juga merupakan perkembangan dunia teknologi mutakhir, yang membuat
manusia/pengguna mendapatkan informasi dan panduan pada saat yang
diperlukan, selain juga dapat menghemat biaya.
2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri Sistem Pakar menurut Syasudin aries (2004)
adalah :
a) Memiliki fasilitas informasi yang handal
b) Mudah dimodifikasi
c) Dapat digunakan dalam berbagai jenis
komputer
d) Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
e) Bekerja secara sistematis berdasarkan
pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f) Pengambilan keputusan berdasarkan
kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user (melalui kotak
dialog).
g) Dapat menalar data-data yang tidak pasti
dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
h) Dikembangkan secara bertahap dan terbatas
pada bidang keahlian tertentu saja.
i) Outputnya berupa saran atau anjuran.
2.6 Keuntungan
dan Kelemahan Sistem Pakar
Keuntungan dan
kelemahan system pakar menurut Syamsudiin aries (2004);
1. Keuntungan Sistem Pakar :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya efisiensi kerja
3. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
4. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
5. Meningkatkan output dan produktivitas
6. Meningkatkan kualitas
7. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
8. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
9. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
10. Memiliki realibilitas
11. Meningkatkan kapabilitas system computer
12. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
13. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
14. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
15. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
v Keuntungan Sistem
Pakar Bagi Manajer
• Mempertimbangkan lebih banyak alternatif
• Menerapkan logika tingkat tinggi
• Mempunyai lebih banyak waktu untuk mengevaluasi aturan
pengambilan keputusan
• Logika Konsisten
v Keuntungan Sistem
Pakar Bagi Perusahaan
• Kinerja Lebih baik dari tim manajemen
• Mempertahankan sumber daya pengetahuan perusahaan
Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, beberapa
manfaat yang dapat diberikan oleh sistem pakar kepada manajer perusahaan antara
lain :
• Solusi
Aternatif solusi yang dihasilkan melalui sistem pakar umumnya
lebih banyak, lebih beralasan dengan beberapa pertimbangan teknis, penyajiannya
lebih sistematis dan terkadang dilengkapi fitur-fitur tambahan seperti grafik,
diagram dan alat-alat penunjang lainnya sehingga lebih merepresentasikan
keadaan sebenarnya. Hal ini sangat diperlukan oleh seorang manajer mengingat
keputusan yang diambil berbasis multi-kriteria.
• Logika
Penerapan logika pada kode-kode program
dimungkinkan dalam tingkatan yang cukup rumit sekalipun. Hal serupa apabila
dibebankan kepada manusia, maka akan membutuhkan waktu yang lama dengan
kemungkinan kesalahan analisa dan faktor-faktor kelemahan manusiawi lainnya
yang cenderung tinggi. Sistem pakar memberikan hasil dalam waktu yang cepat
melalui penalaran yang terstruktur.
• Waktu
Cepatnya hasil analisa dikeluarkan oleh suatu aplikasi sistem
cerdas membuat para pengambil keputusan memiliki waktu yang banyak untuk
mengevaluasi hasil keluaran sistem tersebut. Hal ini tentunya cukup membantu
mempercepat kerja manajer khusunya dan perusahaan umumnya.
• Konsisten.
Keputusan yang dihasilkan akan lebih konsisten dan terarah, mengingat
bahwa algoritma yang digunakan dalam pengeksekusian data adalah tetap dan
konsisten.
2. Kelemahan Sistem Pakar :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat
mahal
2. Sulit dikembangkan. Hal ini erat kaitannya
dengan ketersediaan pakar dalam bidangnya.
Sistem pakar hanya dapat menangani
pengetahuan yang konsisten. Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang
hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur di diagram pohonnya.
Untuk pengetahuan yang cepat berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge
base di sistem pakar harus selalu diubah, yang tentu cukup merepotkan.
3. System pakar tidak 100% bernilai benar.
Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang
bersifat judgement(Pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar
memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan
jika melibatkan kebijaksaaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.
2.7 Kategori Problema Sistem Pakar
Kategori Problema Sistem Pakar secara umum (B.G Buchaman
et al,1984) antara lain:
1. Interpretasi : membuat kesimpulan atau deskripsi dari
sekumpulan data mentah.Pengambilan
keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra,
interpretasi sinyal, dll
2. Prediksi : memproyeksikan
akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu. Contoh : prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis : menentukan sebab malfungsi dalam situasi
kompleks yang didsarkan pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis,
dll.
4. Perancangan (Desain): menentukan konfigurasi komponen-komponen
sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala -
kendala tertentu. Contoh : perancangan layout sirkuit , bangunan.
5. Perencanaan : merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh : perencanaan keuangan, militer, dll
6. Monitoring : membandingkan hasil pengamatan dengan
kondisi yang diharapkan.Contoh : computer aided monitoring system
7. Debugging : menentukan dan menginterpretasikan
cara-cara untuk mengatasi malfungsi. Contoh : memberikan resep obat terhadap kegagalan
8. Instruksi : mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam
pemahaman domain subyek. Contoh : melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan
perbaikan kinerja
9. Kontrol : mengatur tingkah laku suatu environment yang
kompleks. Contoh :melakukan kontrol
terhadap interpreasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan sistem.
Domain expert
• Orang yang memiliki ketrampilan ( skill) dan
pengetahuan (knowledge) untuk menyelesaikan masalah khusus dengan
cara-cara yang superior dibanding orang kebanyakan.
• Memiliki pengetahuan kepakaran
• Memiliki ketrampilan problem-solving yang
efisien
• Dapat mengkomunikasikan pengetahuan
• Dapat menyediakan waktu
• Dapat bekerja sama
Knowledge Engineer
• Orang yang melakukan proses disain,
mengembangkan dan menguji suatu sistem pakar
• Memiliki ketrampilan rekayasa pengetahuan (knowledge
engineering)
• Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik
• Dapat menyesuaikan masalah kepada software
• Memiliki ketrampilan pemrograman sistem pakar
End-User
• Dapat membantu mendefinisikan spesifikasi interface
• Dapat membantu proses akuisisi pengetahuan
• Dapat membantu proses pengembangan sistem
2.8 Contoh Aplikasi dan Pengembangannya (Contoh)
Sistem Pakar
1.
Dendral
: Mengidentifikasi struktur organik tak dikenal melalui analisa spektrum massa
dan ilmu kimia
2.
Mycin:
Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan merekomendasikan antiobiotik dengan
dosis yang disesuaikan dengan berat tubuh pasien. Dirancang oleh Edward Feigenbaum (Universitas Stanford) th ’70
an.
3.
Dipmeter Advisor:
Digunakan oleh Schlumberger untuk analisis data dalam pengeboran minyak.
4.
XCON
& XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar. Dikembangkan oleh Digital Equipment Corporation (DEC) dan
Carnegie Mellon Universitas (CMU), akhir ’70 an. Untuk sistem komputer DEC VAC
11 1780
5.
Sophie : Analisis
sirkit elektronik
6.
Prospector : Digunakan
di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit. Didesign oleh
Sheffield Research Institute, akhir ‘70an
7.
Folio
: Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan
investasi.
8.
Delta
: Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign
& dikembangkan oleh General Electric Company.
9.
YESMVS : Membantu
operator komputer & mengontrol sistem operasi MVS (multiple virtual
storage). Didesign oleh IBM awal th ‘80an
10.
ACE : SP
troubleshooting pd sistem kabel telpon. Didesign & dikembangkan oleh
AT&T Bell Lab awal th ‘80an
v Contoh Aplikasi Sistem
Pakar
Aplikasi Sederhana: Sistem Pakar Bengkel Mobil
Ini
adalah contoh Sistem Pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang
salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan
gejala-gejala yang teramati. Anggap Sistem Pakar kita memiliki aturan-aturan
berikut:
1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN
starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR
lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN
lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA
mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat
3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_ masalah_ dengan _pengapian, ada_ masalah_
dengan_ aki dan ada_ masalah_ dengan_ starter.Dengan sistem terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak
membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem
Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Di
sini, aturan 1 dapat digunakan, sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru
untuk membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin serta
starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan,
dengan goal baru untuk membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada
aturan lain yang dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum
memperoleh solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan:
“Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban
klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan
ditanyai lagi dengan pertanyaan yang sama.
Karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa
mesin mendapatkan bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui apakah
starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai hal ini, sementara
tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka Sistem Pakar bertanya
lagi ke klien: “Apakah starter dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah
“Tidak”, maka tidak ada lagi aturan yang dapat membuktikan
ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal ini
bukanlah solusi dari problem yang ada, dan kemudian melihat hipotesis
berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin
tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu tidak
menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu menyala?”. Misalkan
jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi
biasanya ada kemungkinan terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat
lebih dari satu kerusakan), atau ada kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih
tepat, sehingga biasanya semua hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar
ini kemudian mencoba membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun dari
fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya
menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang diberikan oleh Sistem Pakar adalah
ada masalah dengan aki.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik
kesimpulan bahwaSistem Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang
biasa dilakukan para ahli.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bahwa,
secanggih apapun suatu sistem atau sebesar apapun basis pengetahuan yang
dimiliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai konsekuensi logis kelemahan
manusia sebagai penyusun elemen-elemennya. Bahwa sistem tidak memlliki
inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa yang telah
diprogramkan untuknya, kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak
disengaja (bugs), ketidak mampuan sistem mengotomasi semua proses atau sekedar
mengindera proses tertentu memang menjadi kendala sekaligus tantangan bagi para
pengembang IT kedepan. Sering juga keputusan final yang diambil oleh seorang
manajer justru tidak sesuai dengan apa yang telah disarankan oleh sistem dengan
memperhatikan berbagai analisa dan pertimbangan dari banyak fihak. Hal tersebut
di atas sangat mungkin terjadi di dunia nyata, ketika penerapan aplikasi dirasa
tidak begitu mendukung produktivitas atau apa yang populer dikenal
sebagai produktivity paradox, yaitu suatu kondisi dimana penerapan
teknologi yang menghabiskan biaya besar justru tidak bisa mencapai target yang
diinginkan dan bahkan pada beberapa kasus, fihak perusahaan memutuskan untuk
menghentikan pengembangan proyek IT tersebut setelah setengah berjalan dengan
alasanalasan
tertentu dan terpaksa
harus menelan ludah pahit kerugian.
Permasalahan di atas sesungguhnya telah lama menghantui fihak
perusahaan terutama dalam konteks investasi pada dunia IT sebagai salah satu
faktor penentu keputusan. Karena ada banyak hal yang bisa mempengaruhi
diambilnya suatu kebijakan dan proses-proses lain yang menyertainya. Namun IT
pada banyak kasus memang menjadi kambing hitam, kelinci percobaan atau sekedar
sapi perah. Asumsi salah seperti ini tampaknya perlu dibenahi dalam
rangka pemberdayaan
sumberdaya produktif perusahaan.
Sesi Pertanyaan !!!
1.
Apa akibatnya jika
tidak ada Knowledge Base di dalam bagian Sistem Pakar ?
Jika
tidak ada Knowledge Base maka system pakar tidak dapat bekerja dengan maksimal yang
akan mengakibatkan kurangnya informasi tentang objek, peristiwa, dan situasi.
Otak dari sitem pakar ini akan mengalami kegagalan dalam memandu proses
penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan Knowledge Base yang tersedia dan
proses manupulasi model & fakta yang di simpan tidak akan mendapatkan
solusi akibat system pakar tidak ada Knowledge Base.
2.
Eror dalam pengukuran Sitem Pakar!!!
Setiap
pengukuran pasti mengandung eror, tidak ada pengukuran yang tidak mengandung
eror, kecuali yang dihitung adalah jumlah barang atau jumlah kejadian.
Eror
dalam pengukuran dapat dikelompokan menjadi 3 bagian :
a. Suprious Eror
Penyebabnya adalah
keslahan manusia ( salah menggunakan metode, salah baca, salah lihat, salah
mencatat ) atau kesalahan alat ukur ( instrument yang tidak berfungsi dengan
baik dan dapat mengakibatkan pengukuran yang tidak valid karena berada jauh
dari nilai rata-ratanya ( outlier ).
b. Systematic Eror
Berbagai factor secara
sistematis mempengaruhi pengukuran.
Misal : Suatu keributan terjadi di dekat ruangan
kelas dimana murid-murid sedang malakukan test. Keributan ini bias menyebabkan
kesalahan menjawab pertanyaan akibat keributan tersebut.
c. Random Eror
Faktor-faktor secara
acak mempengaruhi pada suatu variable/besran sepanjang proses cuplikan/sampling
pengukuran.
Misal : Suasana hati (
mood ) seseorang yang bias berpengaruh pada kinerja sehingga bisa mempengaruhi
hasi pengukurannya.. Random eror menyebabkan pengukuran berulang yang dilakukan
terhadap suatu besaran tidak pernah menghasilkan nilai yang sama.
3.
Mengapa harus
menggunakan system pakar dibandingkan sitem yang lainnya ???
Karena sistem pakar berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini,
orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu
informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para
ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para
pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang
berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø https://app.box.com/s/htcq7qw8wy1j6k4zs24e
Ø Kusumadewi, Sri.
Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2003
Ø Jeffrey D.
Ullman, Principles of Database and knowledge-Base Systems, Volume 2,
W H Freeman, 1999.
Ø B.G. Buchaman and E.H.
Shortliffe. Rule-Based Expert Systems: The MYCIN Experiments of the Stanford
Heuristic Programming Project. Addison-Wesley, 1984.
Ø Syamsuddin, Aries , PENGANTAR
SISTEM PAKAR , 2004.
Ø Giarratano, Joseph C.
dan Riley, Gary D. Expert System: Principles and Programming, Course
Technology 2000.